Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 30 Desember 2021 | 18:28 WIB
Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). [Dok.Antara]

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.

Beberapa penentang militer telah mengangkat senjata, terkadang bergabung dengan gerilyawan etnis minoritas yang telah bertahun-tahun memerangi pemerintah untuk penentuan nasib sendiri di berbagai bagian Myanmar, termasuk Negara Bagian Kayah di timur.

Sejak kudeta, lebih dari 1.300 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan lebih dari 11.000 orang dipenjara, menurut hitungan oleh kelompok hak asasi manusia Asosiasi untuk Bantuan Tahanan Politik. (Antara/Reuters)

Baca Juga: Aktor Myanmar Paing Takhon Divonis 3 Tahun Penjara karena Berdemo Anti Kudeta

Load More