Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 23 November 2021 | 16:15 WIB
Presiden AS Joe Biden. [Saul Loeb/AFP]

SuaraSumbar.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden bakal kembali mencalonkan diri dalam Pilpres 2024. Hal itu dinyatakan juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Senin (22/11/2021).

Biden yang kini berusia 79 tahun telah mengalami penurunan tingkat kepuasan publik atas kinerjanya dalam beberapa bulan terakhir.

Perkembangan itu membuat beberapa anggota Partai Demokrat bertanya-tanya soal kemungkinan Biden tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan presiden selama empat tahun lagi.

"Dia akan mencalonkan diri lagi. Itu niatnya," kata Psaki saat Biden berangkat dengan pesawat Air Force One untuk menghadiri acara Thanksgiving bersama pasukan AS di Fort Bragg, Carolina Utara.

Baca Juga: Kedekatan Megawati dan Prabowo Subianto, Apakah Jadi Sinyal Pilpres 2024?

Para anggota partai Demokrat AS terguncang oleh kemenangan Partai Republik dalam pemilihan di Negara Bagian Virginia pada awal November dan kemenangan tipis Demokrat di New Jersey.

Sejumlah pertanyaan telah muncul tentang kelangsungan karir Wakil Presiden AS Kamala Harris pada 2024 seandainya Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh media USA TODAY bersama Suffolk University baru-baru ini menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Harris hanya mencapai 28 persen.

Biden menjalani pemeriksaan fisik pertama pada Jumat (19/11) sejak menjabat pada Januari 2021. Para dokter mengamati bahwa Biden terlihat kaku ketika berjalan dan sering mengalami batuk karena refluks asam. Namun, para dokter mengatakan sang presiden sehat dan layak menjalani tugas.

Prospek politik Biden minggu lalu tampaknya telah didukung oleh pengesahan Kongres untuk rencana infrastruktur senilai satu triliun dolar AS (sekitar Rp14,26 kuadriliun).

Baca Juga: Soal Peluang Ganjar Di Pilpres 2024, PKB: Nggak Punya Partai Masak Kita Yang Lamar

Namun, rencana pengeluaran untuk paket jaringan pengaman sosial senilai dua triliun dolar AS (sekitar Rp28,52 kuadriliun) masih diperdebatkan di Kongres. (ANTARA/REUTERS)

Load More