Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 16 September 2021 | 10:34 WIB
Ekspresi bahagia Pedangdut Saipul Jamil saat meninggalkan Lembaga Permasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (2/9/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Komisioner KPI meminta maaf atas pernyataan Ketua KPI Agung Suprio yang membolehkan Saipul Jamil tampil di TV untuk memberikan edukasi kejahatan seksual. Pernyataan tersebut menuai kritik publik di Tanah Air.

Mulyo mengatakan, pernyataan Agung Suprio kurang tepat sehingga menimbulkan persepsi berbeda di masyarakat.

"Pertama, memang kami harus sampaikan permohonan maaf atas pilihan diksi yang sangat tidak tepat, sangat tidak pas, yang disampaikan oleh Ketua kami, Ketua KPI," kata Mulyo, dikutip dari Suara.com, Kamis (16/9/2021).

Mulyo menjelaskan, dalam surat edaran yang dikirim KPI kepada lembaga penyiaran publik berisi arahan memberikan edukasi dalam konten terkait kejahatan seksual. Dia menggarisbawahi bahwa bukan Saipul Jamil yang jadi edukatornya.

Baca Juga: Hati-hati Glorifikasi kepada Saipul Jamil Bisa Berbahaya, Ada Hati yang Terluka

"Disampaikan secara berhati-hati dan diorientasikan kepada edukasi publik agar hal serupa tidak terulang dan sanksi hukum yang dijalani tidak dipersepsikan sebagai resiko biasa," ujarnya menjelaskan.

Menurut Mulyo, hal ini juga tak hanya berlaku pada kasus pencabulan yang menimpa Saipul Jamil.

"Tapi pada persoalan penyimpangan seksual, prostitusi online, narkoba, dan tindak melanggar hukum yang dialami oeh artis dan publik figur," katanya.

Atas nama KPI, Mulyo kembali menegaskan mencabut pernyataan Ketua KPI Agung Suprio.

"Saya menyampaikan permohonan maaf atas pilihan diksi yang tidak tepat," ujarnya.

Baca Juga: KPI Minta Maaf dan Cabut Pernyataan Bolehkan Saipul Jamil di TV untuk Edukasi

Sebelumnya, Agung Suprio dalam Podcast Deddy Corbuzier menyatakan pihaknya membolehkan Saipul Jamil tampil di televisi hanya untuk berikan edukasi. Lebih gamblang, dia menyebut Saipul Jamil mantan narapidana kasus kejahatan seksual itu bisa jadi agen edukasi tentang bahaya predator.

"Kita mengecam glorifikasinya, nggak boleh. Yang kedua, dia bisa tampil untuk kepentingan edukasi," katanya.

"Misalnya dia hadir sebagai bahaya predator, itu kan bisa juga ditampilkan seperti itu," ujarnya lagi.

Pernyataan Agung ini mendapat reaksi dari publik. KPAI salah satunya yang mengecam dan menyatakan Saipul Jamil tak layak jadi edukator tentang kejahatan seksual.

Load More