SuaraSumbar.id - Pasca bencana banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja, sebanyak tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan masih terisolasi.
Hal itu dinyatakan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi. Menurutnya, dari 3 kabupaten itu, sebanyak 6 desa masih terisolasi berada di Kabupaten Malaka. Kemudian, 6 desa di Kabupaten Flores Timur, dan 6 kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.
"Di Kabupaten Malaka ada 6 desa di Kabupaten Malaka, jalan dan sungainya jembatannya putus. Di Kabupaten Flores Timur, di Adonara, sekitar 6 desa terisolasi karena longsoran jalan, tidak bisa dilewati kendaraan bermotor," kata Josef Nae Soi saat jumpa pers virtual, Senin (5/4/2021).
"Kemudian di Sabu Raijua itu ada 6 kecamatan yang terisolasi karena jalannya putus dan jembatannya terputus. Itu yang saya bisa saya berikan informasi sementara ini," sambungnya.
Untuk mengevakuasi dan mengirim bantuan kepada korban, Kepala BNPB Doni Monardo menyebut pihaknya sudah menyiapkan 3 helikopter.
"Sementara sudah 3 unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT, kalau toh nanti misalnya masih kurang atau perlu bantuan lagi, maka BNPB akan menyiapkan lagi," kata Doni dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, badai siklon tropis Seroja telah menerjang 10 kabupaten dan 1 kota di NTT, antara lain; Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur (banjir bandang), Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.
Hingga Senin (5/4/2021) pukul 19.00 WIB tercatat sudah ada 84 jiwa dinyatakan meninggal dunia, 71 orang masih hilang, 15 luka-luka, 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir.
Kemudian kerugian materiil yang tercatat sejauh ini; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam.
Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Desa Waiburak NTT: Belum Satupun Bantuan Datang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menerbitkan peringatan dini terkait bahaya Gelombang Tinggi 4 - 6 meter akibat siklon tropis Seroja yang berlaku dari tgl 5 - 6 April 2021. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Update Banjir Bandang NTT: Korban Meninggal Jadi 84 Orang
-
Siklon Tropis Seroja Mengamuk, Waspadai Munculnya Siklon Lain di April
-
Kepala BMKG: Badai Seroja dan Banjir NTT Akibat Perubahan Iklim Global
-
Siklon Tropis Seroja di NTT Bukti Pemanasan Global Bukan Omong Kosong
-
Kepala BNPB: Banjir Bandang NTT Belum Perlu Status Bencana Nasional!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
CEK FAKTA: Aturan Baru Tilang 2026, Benarkah Denda Manual Naik 150 Persen?
-
Benarkah Telur Ayam Kampung Lebih Berkhasiat? Ini Perbedaannya dengan Telur Ayam Negeri
-
Kelebihan dan Kekurangan Telur Bebek, Kandungan Kolestrol Lebih Tinggi?
-
Festival Tunas Bahasa Ibu, Revitalisasi Bahasa Daerah
-
Sumbar Target Replanting Sawit 2025 Tembus 5.400 Hektare, Panen Perdana di Agam Berhasil!