Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 15 Januari 2021 | 05:35 WIB
Gedung Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/ Ade Dianti)

SuaraSumbar.id - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan pengujian Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yang diajukan PT Visi Citra Mulia (INEWS TV) dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang menyoal tentang siaran berbasis internet.

Hakim Arief Hidayat menyebut internet bukan media atau transmisi pemancarluasan siaran. Atas dasar itu, MK menilai media lainnya yang dimaksud dalam Pasal 1 ayat 2 UU Penyiaran bukanlah internet.

Dalam Pasal 1 angka 2 UU Penyiaran yang berbunyi "Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran".

"Ketidaksamaan karakter antara penyiaran konvensional dengan penyiaran yang berbasis internet tersebut tidak berkorelasi dengan persoalan diskriminasi yang menurut para pemohon disebabkan oleh adanya multitafsir pengertian atau definisi penyiaran," kata Arief dalam sidang pembacaan putusan di Gedung Mahkamah Konstitusi yang disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis (14/1/2020).

Baca Juga: DPR Minta MK Tolak Judicial Review UU Penyiaran

Ia menuturkan, layanan over the top (OTT/berbasis di jaringan internet) tidak dapat disamakan dengan penyiaran hanya dengan cara menambah rumusan pengertian dengan frasa baru.

Memasukkan begitu saja penyelenggaraan penyiaran berbasis internet ke rumusan pengertian atau definisi penyiaran tanpa perlu mengubah secara keseluruhan undang-undang dikatakannya justru akan menimbulkan persoalan ketidakpastian hukum.

Dengan ditolaknya permohonan itu, masyarakat tetap dapat memanfaatkan fitur live di media sosial, mulai dari Instagram, YouTube, atau Facebook dengan leluasa, seperti biasa.

Sebelumnya, ada kekhawatiran bahwa jika gugatan RCTI itu diterima maka publik tak lagi bebas tampil live di media sosial dan bahkan bisa dipidana.

Baca Juga: Ini Alasan YouTuber Harus Bersyukur dengan Adanya Uji Materi UU Penyiaran

Load More