SuaraSumbar.id - Peristiwa tragis mengguncang warga Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Dua wanita bernama Indarwati (40 tahun) dan Rohani (41 tahun) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di bawah pohon sawit pada Jumat 20 Juni 2025.
Penemuan mayat ini sontak membuat heboh warga setempat dan memicu penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
Kapolres Solok Selatan, AKBP Faisal, kedua korban ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB. Saksi yang menemukan lalu melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.
Saat ditemukan, terdapat luka di bagian kepala korban, yang menimbulkan dugaan kuat bahwa mereka merupakan korban tindak pidana pembunuhan.
"Laporan yang saya dapat luka di kepala. Namun untuk kepastian penyebab kematian, kita masih menunggu hasil autopsi," kata Faisal, Sabtu 21 Juni 2025.
Jenazah Dievakuasi, Polisi Bergerak Cepat
Setelah proses evakuasi, jenazah Indarwati dan Rohani langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Padang untuk dilakukan autopsi.
Dalam waktu singkat, polisi berhasil mengidentifikasi dan memburu pelaku yang diketahui bernama Karolus Bago (34).
Pelaku Diringkus di Kota Padang
Karolus ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Solok Selatan dan Resmob Polda Sumbar di Kota Padang, tempatnya bersembunyi usai melarikan diri dari lokasi kejadian.
"Dengan dukungan dari tim Resmob Polda Sumbar, pelaku berhasil kami tangkap," ujarnya.
Dari pelaku disita sejumlah uang yang diduga milik korban. Namun, tidak dirinci berapa nominal uang dari hasil kejahatan pelaku tersebut.
Motif Awal Persoalan Utang-piutang
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa motif pembunuhan diduga berkaitan dengan masalah utang-piutang antara pelaku dan korban.
"Dari hasil pemeriksaan awal, motif pembunuhan diduga dipicu persoalan utang-piutang," ucap Faisal.
Meski begitu, belum dijelaskan secara detail terkait utang-piutang ini. Faisal mengatakan penyidik masih terus mendalami keterangan pelaku.
"Kami juga meminta keterangan para saksi untuk mengungkap secara utuh peristiwa pembunuhan ini," jelasnya.
Informasinya, kedua korban dan pelaku memiliki hubungan kekeluargaan. Namun juga belum dijelaskan secara detail keterkaitan korban dan pelaku tersebut.
Faisal bilang, kasus ini akan dirilis kepada awak media.
"Nanti dirilis, ya," katanya.
Tips Keamanan Pribadi: Mencegah Konflik Menjadi Kekerasan
Kasus seperti ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dalam menjalin hubungan personal maupun bisnis. Berikut beberapa tips keamanan pribadi dan sosial agar terhindar dari potensi tindak kekerasan:
Catat dan Dokumentasikan Semua Transaksi Keuangan
Selalu buat perjanjian tertulis ketika meminjamkan atau meminjam uang, bahkan dengan orang yang sudah dikenal atau memiliki hubungan keluarga.
Jaga Komunikasi Tetap Terbuka dan Damai
Jika terjadi konflik atau ketidaksepahaman, usahakan menyelesaikannya dengan kepala dingin. Libatkan pihak ketiga seperti tokoh masyarakat atau mediasi jika perlu.
Kenali Tanda-Tanda Kekerasan atau Ancaman
Jika seseorang mulai menunjukkan perilaku agresif, mengancam, atau manipulatif, jangan ragu untuk meminta bantuan pihak berwajib.
Laporkan Ancaman Sejak Dini
Banyak kasus kekerasan dapat dicegah jika korban atau orang sekitar segera melapor ke polisi begitu terjadi ancaman atau kekerasan verbal.
Perkuat Solidaritas Sosial dan Komunitas
Saling mengenal dan peduli di lingkungan sekitar dapat menjadi sistem pendeteksi dini terhadap potensi konflik atau kekerasan.
Tragedi yang terjadi di Solok Selatan ini menjadi pengingat keras bagi kita semua akan pentingnya menyelesaikan konflik secara damai, terutama jika melibatkan urusan finansial.
Kepolisian terus bekerja keras mengusut tuntas kasus ini agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan keadilan bagi keluarga korban dapat ditegakkan.
Kontributor: Saptra S